Kamis, 17 Maret 2011

pemurah

Ada seorang kaya dan murah hati yang tinggal di Bokhara. Karena ia memiliki pangkat tinggi dalam hirarki yang tak kelihatan, ia dikenal sebagai Pemimpin Dunia.

Ia membuat satu syarat bagi hadiah yang dibagikannya. Setiap hari diberikannya emas kepada segolongan masyarakat --sakit, janda dan selanjutnya. Namun tak diberikannya apapun kepada yang membuka mulut.Karena tidak semua orang bisa berdiam diri.

Pada suatu hari tibalah giliran para hakim menerima hadiah. Salah seorang diantara mereka itu tidak bisa menahan diri mengajukan permohonan sebaik-baiknya. Ia tidak diberi apapun. Tetapi itu bukan usaha terakhir.

Hari berikutnya, para cacat diberi hadiah, dan iapun pura-pura mematahkan anggota badannya. Tetapi Sang Pemimpin mengenalnya, dan ia pun tak mendapatkan apa-apa.

Berulang kali ia mencoba, bahkan pernah menyamar sebagai wanita: namun semuanya tanpa hasil.

Akhirnya hakim itu bertemu dengan seorang pengurus jenazah dan memintanya membungkus dirinya dengan kain kafan. "Kalau Sang Pemimpin lewat, mungkin ia nanti menganggapku mayat. Ia mungkin melemparkan uang untuk ongkos penguburanku dan kau nanti kuberi bagian."

Dilaksanakanlah hal itu. Sekeping uang emas dilemparkan oleh pemimpin itu ke bungkusan kafan. Hakim itupun menangkapnya cepat2 khawatir kalau pengurus jenazah menangkapnya lebih dulu. Kemudian berkatalah ia kepada pemurah itu, "Kau telah mengingkari hadiah untukku. Catat bagaimana aku telah mendapatkannya!"

"Tak ada yang bisa kau dapatkan dariku," jawab orang murah hati itu, "sampai kau mati." Itulah makna kalimat rahasia 'orang harus mati sebelum ia mati.'

Hadiah itu datang setelah 'kematian,' dan tidak sebelumnya. Dan bahkan 'kematian' inipun tak mungkin ada tanpa pertolongan.

Lebih lanjut tentang: Kisah-KISAH SUFI (SI PEMURAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar